11 Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial

 
Jejaring sosial membuat kita jadi melek teknologi dan mempermudah kita untuk bisa mengakses dan bertukar informasi serta menambah banyak teman di seluruh dunia. Tapi ada juga dampak buruk dari jejaring sosial itu sendiri, berikut ini adalah beberapa dampak buruk dari jejaring sosial :


1     Kecanduan
Rencananya mau buka Facebook lima menit, lihat halaman pertama dari News Feed saja. Eh tapi kok ada status yang menarik, ngomen deh, ada foto-foto bagus buka-buka deh, ada games seru main deh, ada temen ngajak chatting ngobrol deh, jadi deh nggak cukup satu jam saja. Kalau seseorang bangun tidur yang pertama diingat dan dilakukan adalah membuka handphone untuk sekadar mengecek notifikasi Facebook atau mention Twitter, bisa jadi dia sudah kecanduan. 

2.       Mengurangi waktu produktif
Sejalan dengan poin pertama, asyiknya situs jejaring sosial bisa membuat seseorang betah berjam-jam di depan komputer atau berlama-lama mantengin layar handphone. Akibatnya, waktu yang bisa digunakan untuk kegiatan lain yang lebih produktif menjadi berkurang atau nggak jadi ngerjain sesuatu lantaran keasyikan berselancar di socmed.

3.       Pamer
Habis beli ini, habis beli itu, habis begini, habis begitu. Ada perasaan ingin dipuji atau dianggap hebat oleh orang lain.

4.       Melakukan sesuatu untuk orang lain (Riya’)
Melakukan sesuatu hal di dunia nyata dengan niat, “Ah nanti biar bisa update status atau tweet begini ah,” “Ah, nanti biar bisa pamer di facebook atau twitter ah,”. Melakukan sesuatu karena orang lain agar dianggap lebih. Termasuk mungkin meng-update status tertentu agar banyak mendapat jempol atau komentar.

5.       Tak konsisten di dunia nyata dan dunia maya
Sebenarnya di dunia nyata kelakukaannya A tetapi ketika di dunia maya seolah-olah ia bersikap B. Bahasa kerennya adalah ‘pencitraan’.

6.       Berprasangka
Ngelihat ada orang dengan status ‘bagus’ menganggapnya sebagai ‘pencitraan’ padahal mungkin orang itu hanya ingin saling mengingatkan. Ngelihat orang bercerita tentang barang barunya menganggapnya pamer padahal orang itu hanya membagi kebahagiaannya. Niat di dalam hati hanyalah ia dan Tuhan yang tahu.

7.       KEPO
Seperti telah disinggung sebelumnya. KEPO (Knowing Every Particular Object) adalah hal yang rentan terjadi di socmed mengingat socmed tak ubahnya sebagai sebuah wadah terbuka. Ada hal-hal yang tak perlu kita tahu seperti si X pacarnya siapa, si Y barusan putus, dan sebagainya. Hal-hal yang memicu timbulnya keinginan untuk mau tahu urusan orang lain. Fitur baru Facebook misalnya, Timeline, yang memungkinkan kita menelusuri jejak seseorang dari saat pertama kali ia membuat akun Facebook memudahkan untuk KEPO. 

8.       Kecewa dan sakit hati
Kata orang ada hal-hal yang tak perlu kita tahu karena jika kita mengetahuinya justru akan membuat kita sakit hati. Sometimes it’s better not to know nothing at all than knowing everything. Yeah.

9.         Mengurangi interaksi sosial
Seperti yang sudah saya singgung kemarin, dua orang yang duduk bersebelahan bisa tak saling berbincang di dunia nyata tetapi saling ngobrol dengan serunya di dunia maya. Aneh? Pernah di sebuah ruang yang kira-kira terdiri dari delapan orang tak ada percakapan di sana, semua orang sibuk dengan handphone masing-masing dan tersenyum-senyum sendiri. Pas diintip lagi buka Facebook. 

10.   Merenggangkan sebuah hubungan
Kata orang situs jejaring sosial itu ‘mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat’.Misalnya, ada orang yang d dunia nyata pendiam tetapi di dunia maya ia bisa mencurahkan seluruh perasaannya termasuk ketidaksukaannya terhadap sesuatu atau seseorang di dunia nyata. Marah lah orang yang dimaksudnya ketika membaca lantaran merasa tak ada apa-apa. Bertengkar lah keduanya.

11.   Tak memperhatikan lingkungan sekitar
Bosan duduk di dalam angkutan umum, tinggal berselancar di dunia maya. Kata teman saya, sekarang ini generasi ‘nunduk’, nggak ‘nunduk’ nggak ‘gahul’. Tentu nunduk di sini bukan nunduk lantaran menjaga pandangan tetapi nunduk lantaran asyik bergaul di dunia maya. Ngomong-ngomong hari Minggu lalu lantaran keasyikan Twitteran di dalam taksi, saya nggak terlalu memperhatikan jalanan. Akibatnya sukses lah saya diputerin oleh sang supir taksi dan walhasil membayar ongkos lebih banyak. *merasakan efek buruknya. Beberapa waktu yang lalu seorang teman kehilangan BB-nya lantaran dijambret saat ia sedang asyik fesbukan di dalam bajaj.