Alasan Kenapa Perempuan Suka Cokelat



MENGAPA wanita sangat menyukai cokelat? Banyak wanita tergoda dengan teksturnya yang padat tapi lumer di lidah. Ditambah lagi dengan aromanya yang menggoda. Bila Anda penggemar cokelat, tentu tak akan menganggap cemilan satu ini sebagai perusak diet.


Apa sesungguhnya kandungan cokelat? Kata cokelat berasal dari xocoatl (bahasa suku Astec) yang berarti minuman pahit. Rasa asli biji cokelat memang pahit akibat kandungan alkaloid. Bangsa Spanyol mencampur minuman pahit tersebut dengan gula sehingga rasanya lebih enak dan menghasilkan cokelat sebagai minuman yang disukai banyak orang.

Biji cokelat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein cokelat kaya akan asam amino tryptophan yang mampu menghadirkan perasaan bahagia, serta phenylalanine sehingga membantu Anda dalam mengatasi rasa depresi serta mempertajam daya ingat.

Tentu para wanita sadar betul soal hal yang diinginkan tubuh ketika moodnya sedang down. Ya, cokelat bisa menjadi obat penangkal kebosanan, emosi tinggi dan depresi. Lantas, bagaimana sebenarnya 'cara kerja' cokelat di dalam tubuh?

- Chocolate For Good Heart
Cokelat sudah menjadi kudapan umum yang sulit dihindari. Seringkali Anda bahkan merasa 'berdosa' jika mengonsumsinya berlebihan. Hapus rasa bersalah Anda, karena cokelat justru memiliki dampak yang baik bagi kesehatan.

Ingatlah bahwa kandungan theobromine serta flavonoid dalam cokelat dapat memberi efek baik bagi tubuh. Kedua zat ini baik bagi kesehatan jantung dan mampu menurunkan kolesterol, mencegah kanker khususnya kanker kulit.

Selain itu, dalam penelitian terbaru di Imperial College London, Inggris, theobromine lebih ampuh menghentikan batuk dibanding obat batuk biasa yang mengandung codeine atau placebo, serta tidak menyebabkan kantuk.

Tentunya dark chocolate menjadi pilihan terbaik nomer satu jika dibandingkan cokelat susu atau white chocolate. Kandungan gula di dalam dark chocolate jauh lebih sedikit, sedang kandungan antioksidannya jauh lebih banyak. Kudapan yang memiliki 75% kandungan cokelat asli sudah cukup baik. Namun, semakin tinggi jumlahnya akan semakin baik.

"Sesungguhnya cokelat baik untuk kesehatan terutama cokelat dengan kandungan kakao melebihi 75% (dark chocolate), karena mengandung sejumlah zat gizi penting seperti magnesium, kalsium, kalium, zat besi, vitamin B, D, E, dan antioksidan yaitu senyawa flavonoid yang dapat membantu mencegah timbulnya gangguan jantung koroner, stroke, dan memperlancar peredaran darah," jelas Dr. Nany Leksokumoro, MS, SpGK spesialis gizi klinik RSB Graha Kedoya, Jakarta.

Sepertiga lemak yang terkandung dalam cokelat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengonsumsi asam oleat dari minyak zaitun membuktikan efek positif oleat bagi kesehatan jantung.

- Chocolate = Diet Disaster?
Menurut Anda, cokelat adalah perusak program diet selama ini? Berdasarkan riset di Amerika Serikat, konsumsi cokelat hanya memberi kontribusi 1% terhadap lemak total dalam tubuh sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit jika dibanding dengan kontribusi daging (30%), serat (22%), dan susu (20%).

Lemak pada cokelat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%), khususnya stearat (stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah). Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh dan juga di-absorpsi lebih sedikit. Sehingga, lemak pada cokelat bukanlah yang mengandung kolesterol.

Kandungan stearat yang tinggi pada cokelat inilah yang menjadi alasan lemak cokelat tidak sejahat lemak hewani. Walau begitu, bukan berarti Anda bebas mengonsumsi cokelat sebanyak-banyaknya, ya! Sebaiknya, batasi makan cokelat hanya satu batang saja per hari.

- Chocolate for Perfect Skin

Cathecin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Salah satu fungsinya mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Cathecin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada cokelat.

Orang tua zaman dahulu sering menyarankan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa cokelat mengandung cathecin lebih tinggi dari teh, mungkin mereka akan menganjurkan Anda mandi lulur dengan cokelat sejak dulu.

Para peneliti dari Belanda menyatakan cokelat pekat mengandung 4 kali cathecin dibandingkan teh hitam. Cokelat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua zat ini dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengonsumsinya. Ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrean panjang, makan cokelat cukup manjur untuk membuat kita segar kembali.

Selain sebagai penganan dan minuman, cokelat juga bermanfaat bagi kecantikan, kandungan dalam cokelat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi untuk menjaga kelembutan, melembabkan, mengencangkan dan menghaluskan kulit.


Berikut sejumlah alasan untuk memakan cokelat:
- Cokelat mempunyai agen antibakteri untuk mencegah terjadinya plak pada gigi.

- Menurut para peneliti dari Tulane University, AS., kandungan theobromine dalam cokelat disinyalir memiliki kekuatan yang lebih baik untuk mencegah gigi berlubang dibanding fluoride.

- Menyantap cokelat kurang dari 1 ons setiap hari mampu melindungi wajah Anda dari paparan sinar ultraviolet, begitu yang dilansir para peneliti di Inggris.

- Konsumsi 100 gram cokelat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minum banyak air putih sehabis makan cokelat.

- Cokelat mengandung sedikit caffein dan cukup banyak theobromine. Kedua zat ini mampu memberi rangsangan halus ke sistem saraf, mempercepat detak jantung dan dapat membuat Anda terjaga.

- Kandungan anandamide dalam cokelat mampu menumbuhkan perasaan sangat bahagia. Itu menjadi alasan, cokelat baik dikonsumsi saat mood Anda sedang down.

- Procyanidins dalam cokelat mampu menstabilkan tekanan darah, menyeimbangkan hormon di dalam tubuh serta mengurangi kemungkinan terjadinya pembekuan darah.

- Seperti sudah disebutkan, dark chocolate bisa mengurangi LDL (kolesterol buruk) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik).

- Cokelat dapat mengurangi jumlah hormon stres, kortisol dan cathecolamine dalam urin. Sehingga, cokelat bisa menetralisir stres.

- Para ilmuwan yakin bahwa dengan maka cokelat, bahan kimia yang dilepaskan dalam tubuh akan menghasilkan perasaan yang sama seperti saat Anda sedang jatuh cinta.